problem solving:
Ketidakhadiran Siswa (Alpa) Di Sekolah Menengah Kejuruan
Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan mencari keahlian demi
masa depan. Di sinilah generasi penerus bangsa dilahirkan menjadi pemimpin
bijaksana, terdidik dan memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Bagaimana seandainya
siswa tidak mau mengikuti peraturan sekolah? guru harus mengetahui tahap
perkembangan jiwa siswa/siswi terutama untuk sekolah menengah yang mana siswanya
mulai sedikit demi sedikit membentuk masa depan mereka. Tingkat keingintahuan siswa
lebih tinggi saat mereka mengalami puberitas ketika mulai timbul rasa malas ke
sekolah, tawuran pelajar dan pemerasan terhadap sesama pelajar yang apabila
dibiarkan mereka akan menjadi preman remaja.
Ketidakhadiran
(alpa) siswa merupakan awal dari kenakalan remaja. Alpa adalah lari daripada
tanggungjawab atau tugas tanpa kebenaran atau tidak menghadiri pembelajaran di kelas
secara sengaja tanpa alasan yang jelas. Alpa juga menunjukkan kepada siswa yang
datang ke sekolah tetapi tidak menghadiri proses belajar mengajar di kelas,
sama ada salah satu kelas atau beberapa kelas. Disini, siswa dari rumah pergi
ke sekolah namun sampai ke sekolah tidak mengikuti pelajaran yang diberikan
guru. Mengapa mereka tidak masuk? Mungkin tanpa alasan ataupun dengan beribu
alasan yang mereka tidak suka dengan gurunya atau ada siswa lain yang mengajak
untuk tidak masuk dalam kelas.
Dengan mengetahui siswa yang alpa
dari kelas dapatlah di lihat apakah penyebab siswa tidak mau masuk ke dalam
kelas.
1) suasana lingkungan
sekolah yang letaknya berdekatan dengan pusat hiburan dan perbelanjaan.
2) pengaruh
media elektronik seperti tempat play station, warnet dan sebagainya.
3) pengaruh teman sebaya, pada masa
inilah siswa mudah terpengaruh oleh teman sebaya yang banyak membawa dampak
negatif.
4) kurangnya kasih
sayang dan perhatian orang tua.
5) Lingkungan yang kurang konduksif
misalnya guru yang terlalu otoriter dalam mengajar atau siswa tak suka dengan mata
pelajaran tersebut. Yang selalu tidak disukai siswa biasanya mata pelajaran Sains
dan bahasa Inggris.
Berdasarkan penyebab dari siswa yang
suka tidak hadir di sekolah, pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap
pendidikan, dengan mencari pemecahan masalah melakukan hal-hal yang bersifat
positif bagi siswa, dan membuat siswa menjadi
suka dengan mata pelajaran yang diberikan oleh guru. Disamping itu orang tua
harus mengambil peran yang dapat membantu pihak sekolah agar siswa tersebut
tidak melanggar tata tertib sekolah. Pihak pemerintah ikut ambil bagian untuk
mengatasi alpa sekolah ini misalnya di SMK negeri 1 karimun yang seharusnya
menjadi perhatian penuh kepada pemerintah daerah karena sekolah ini adalah
sekolah kejuruan negeri yang pertama. Sekiranya siswanya didapati tertangkap
alpa maka orang tua berkemungkinan akan dikenakan tindakan sehingga ada
kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua.