Rabu, 22 April 2015

Problem Solving: Masalah kehadiran di SMK



problem solving:
Ketidakhadiran Siswa (Alpa) Di Sekolah Menengah Kejuruan 

            Sekolah merupakan tempat menimba ilmu dan mencari keahlian demi masa depan. Di sinilah generasi penerus bangsa dilahirkan menjadi pemimpin bijaksana, terdidik dan memiliki jiwa kebangsaan yang tinggi. Bagaimana seandainya siswa tidak mau mengikuti peraturan sekolah? guru harus mengetahui tahap perkembangan jiwa siswa/siswi terutama untuk sekolah menengah yang mana siswanya mulai sedikit demi sedikit membentuk masa depan mereka. Tingkat keingintahuan siswa lebih tinggi saat mereka mengalami puberitas ketika mulai timbul rasa malas ke sekolah, tawuran pelajar dan pemerasan terhadap sesama pelajar yang apabila dibiarkan mereka akan menjadi preman remaja.
            Ketidakhadiran (alpa) siswa merupakan awal dari kenakalan remaja. Alpa adalah lari daripada tanggungjawab atau tugas tanpa kebenaran atau tidak menghadiri pembelajaran di kelas secara sengaja tanpa alasan yang jelas. Alpa juga menunjukkan kepada siswa yang datang ke sekolah tetapi tidak menghadiri proses belajar mengajar di kelas, sama ada salah satu kelas atau beberapa kelas. Disini, siswa dari rumah pergi ke sekolah namun sampai ke sekolah tidak mengikuti pelajaran yang diberikan guru. Mengapa mereka tidak masuk? Mungkin tanpa alasan ataupun dengan beribu alasan yang mereka tidak suka dengan gurunya atau ada siswa lain yang mengajak untuk tidak masuk dalam kelas.
            Dengan mengetahui siswa yang alpa dari kelas dapatlah di lihat apakah penyebab siswa tidak mau masuk ke dalam kelas.
1) suasana lingkungan sekolah yang letaknya berdekatan dengan pusat hiburan dan perbelanjaan.
2) pengaruh media elektronik seperti tempat play station, warnet dan sebagainya.
3) pengaruh teman sebaya, pada masa inilah siswa mudah terpengaruh oleh teman sebaya yang banyak membawa dampak negatif.
4) kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua.
5) Lingkungan yang kurang konduksif misalnya guru yang terlalu otoriter dalam mengajar atau siswa tak suka dengan mata pelajaran tersebut. Yang selalu tidak disukai siswa biasanya mata pelajaran Sains dan bahasa Inggris.
            Berdasarkan penyebab dari siswa yang suka tidak hadir di sekolah, pihak-pihak yang bertanggung jawab terhadap pendidikan, dengan mencari pemecahan masalah melakukan hal-hal yang bersifat positif  bagi siswa, dan membuat siswa menjadi suka dengan mata pelajaran yang diberikan oleh guru. Disamping itu orang tua harus mengambil peran yang dapat membantu pihak sekolah agar siswa tersebut tidak melanggar tata tertib sekolah. Pihak pemerintah ikut ambil bagian untuk mengatasi alpa sekolah ini misalnya di SMK negeri 1 karimun yang seharusnya menjadi perhatian penuh kepada pemerintah daerah karena sekolah ini adalah sekolah kejuruan negeri yang pertama. Sekiranya siswanya didapati tertangkap alpa maka orang tua berkemungkinan akan dikenakan tindakan sehingga ada kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua.