Senin, 17 Oktober 2016

PENGALAMAN PENDIDIKAN DAN MENGAJAR



PENGALAMAN PEMBELAJARAN
SEJARAH


A. PENGALAMAN MENJADI GURU
SUPRIHATIN adalah sebuah nama yang indah diberikan orang tua saya. Dari nama ditanamkan oleh orang tua saya dengan harapan menjadi anak yang sederhana tetapi tidak sombong. Saya dilahirkan dan dibesarkan di Kabupaten Karimun. Dari Sekolah Dasar (SD) tahun 1984 hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1996 saya mencari ilmu di Kabupaten ini. Untuk ketingkat yang lebih tinggi yaitu tahun 1996 setelah lulus SMA, saya melanjutkan ke Universitas dengan jalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri), Alhamdulillah lulus di Universitas Riau (UR) fakultas ilmu kependidikan dengan jurusan Sejarah.
Berkat doa orang tua dan kerja keras, saya dapat meyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan yaitu tahun 2001. Nah, setelah tamat dari UR saya ditawarkan mengajar di Pekanbaru SMPN 12 Laboh Baru tapi itu hanya berjalan dua minggu dikarenakan orang tua menyuruh pulang dan diminta untuk mengabdi di kampong sendiri.
Mengawali ilmu yang akan diterapkan, saya benar-benar menjadi seorang guru pada bulan September 2001 di SMAN 2 Karimun, dengan mata pelajaran yang diampu adalah ANTROPOLOGI SOSIOLOGI. Namun tahun kedua saya diberi mengajar mata pelajaran Antropologi Sosiologi, Ekonomi dan Pendidikan Agama Islam. Alhamdulillah dengan senang hati saya mengajar walaupun tidak sesuai dengan jurusan di saat kuliah.
Tahun 2005, Syukur teramat kepada Allah SWT karena saya lulus mengikuti seleksi penerimaan CPNS, namun lokasi kerja ditempatkan diluar tanjung balai Karimun yaitu di SMPN 1 Pulau Buru. Di sini saya diamanahkan mengajar IPS terpadu (Ekonomi, Geografi dan sejarah) dan tugas tambahan menjadi Waka kurikulum. Selama tiga (3) tahun mengabdi dengan tiap hari naik kapal hujan dan badai tetap saya lalui dengan senang hati.
Dalam perjuangan  menjadi guru didaerah pulau, suami meminta kepada kepala sekolah untuk mendapatkan rekomendasi agar dapat pindah ke Tanjung Balai. Akhirnya tahun 2008, saya mendapat SK pindah ke SMAN 3 Karimun.  Tahun pertama mata pelajaran yang diampu adalah Sejarah namun satu semester saja dikarenakan masuk guru baru yang sudah senior. Untuk semester berikutnya saya mengajar sosiologi dan PKn.
 Namun bagi anak yang sholehah, diberikan rezki tanpa diduga, tahun 2011 saya dapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di negeri seberang. Disaat itu Propinsi KEPRI mengadakan program bagi guru-guru yang ingin melanjutkan S2 di UTM (Universiti Tekhnologi Malaysia) di Johor Baharu. Yang tidak saya sangka dan duga dengan 12 orang mengikuti tes hanya dua orang diterima yaitu saya dari Karimun dan satu lagi dari Anambas. Dengan amanah yang diberikan Propinsi kepada kami dua tahun setengah selesai pendidikan dengan gelar Master Of Education (M.Ed).
Setelah selesai  pendidikan, BKN (Badan Kepegawaian) memberikan surat mutasi ke SMK Negeri 1 Karimun. Dengan membawa surat pengembalian tugas saya mengajar dengan senang hati namun kondisinya sudah berbeda dengan mengajar anak SMA. Peserta didik di SMK lebih senang belajar menggunakan Psikomotorik daripada Kognitif, oleh sebab itu saya hanya dapat membagi ilmu disini hanya satu semester dan kemudian pindah ke SMA Negeri 2 Karimun.
Bulan Juli 2014, saya dapat rekom untuk kembali pindah ke SMA Negeri 2 Karimun. Nah, di sini saya betul-betul merasakan menjadi guru sejarah dengan jumlah jam mengajar 24 jam, Alhamdulillah hingga saat ini saya terus bertahan di sekolah ini.

B. PENGALAMAN MENGAJAR
Seorang pengajar merupakan pekerjaan yang mulia, meskipun saya menyadari bahwa tugas menjadi pengajar memang bukan tugas yang mudah sebab tanggung jawab sebagai pengajar cukuplah besar yang nantinya harus dipertanggung jawabkan kepada semua pihak. Pengajar ataupun pendidik merupakan sebuah profesi bukan sembarangan butuh kompetensi dan kemampuan yang memadai untuk dapat melakoni profesi tersebut. Beban moril dari profesi inipun tidak mudah, kita dituntut untuk dapat membentuk moral peserta didik dari berbagai aspek, baik aspek kognitif, psikomotorik maupun aspek afektif.
Pengalaman mengajar saya pertama kali adalah di SMA Negeri 2 Karimun. Saya mengajar di SMA Negeri 2 Karimun ini sejak bulan September tahun 2001. Saya merasa nyaman dan senang mengajar di sini, oleh karenanya dalam mengajarpun saya merasa enjoy hingga pada akhirnya saat berpindah-pindah temapt mengajar.
Untuk menciptakan situasi belajar yang kondusif kita harus merumuskan beberapa trik dan taktik serta strategi dalam pembelajaran. Situasi belajar akan sangat mempengaruhi hasil belajar yang di capai oleh peserta didik. Oleh karenanya dalam mengajar saya harus memperhatikan betul-betul komponen yang ada dalam pembelajaran. Diantaranya pendekatan digunakan dalam metode pembelajaran, media pembelajaran dan manajemen pembelajaran. Untuk lebih jelasnya terkait dengan hal-hal tersebut berikut saya akan mencoba mengulas hal-hal yang telah saya lakukan berkenaan dengan hal itu, yaitu :
1. Pendekatan belajar mengajar
Pendekatan belajar mengajar adalah titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadai, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran, dengan cakupan teoritus tertentu. Ada banyak jenis pendekatan dalam pembelajaran, serta ada beberapa yang sudah pernah saya lakukan dalam melakukan pendekatan pada anak didik saya, diantaranya :
a. Pendekatan individu
Pendekatan individu perlu jita lakukan, karena melihat karakteristik peserta didik yang beranekaragam dan berbeda satu sama lain. Pendekatan individu dirasa sangat penting dilakukan oleh seorang pendidik dalam mendalami karakter anak didiknya. Pendekatan ini sering saya lakukan untuk lebih memahami sifat dan watak anak didik, lebih-lebih jika anak didik sering mengalami masalah ataupun mengalami kesulitan belajar. Langkah yang saya lakukan adalah mendekati peserta didik dan mencoba memposisikan diri saya sebagai temannya sehingga pembicaraan akan terasa lebih akrab, di saat itu saya mencoba mengorek semua hal yang berkaitan dengan peserta didik. Selain pendekatan pada peserta didik, ada kalanya saya melakukan pendekatan individu pada orang tua peserta didik, yang mana hal ini sangat efektif untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil belajarnya, sebab hubungan yang baik antara guru dengan orang tua juga sangat penting dalam memberikan perhatian pada peserta didik.
b. Pendekatan kelompok
Pendekatan kelompok saya lakukan dalam menangani peserta didik dalam kelompok-kelompok belajar. Dan pendekatan ini saya lakukan secara lebih terbuka karena semua peserta didik saya ikutsertakan semua. Dalam hal ini saya mencoba mengajak peserta didik berpikir secara dewasa, misalnya saya berikan sedikit permasalahan kemudian saya mengajak mereka untuk memecahkan permasalahan itu secara bersama-sama.
c. Pendekatan bervariasi
Pendekatan bervariasi merupakan berpaduan dari beberapa pendekatan yang saya gabungkan dan dilakukan secara bersamaan. Dan ini dapat menghasilkan respon anak didik yang berbeda-beda, serta dapat menarik perhatian meraka terhadap apa yang saya sampaikan. Pendekatan ini berbentuk Tanya jawab, ceramah dan diskusi baik secara individu maupun secara kelompok
d. Pendekatan Edukatif
Pendekatan edukatif merupakan pendekatan pendidikan yang dapat memberikan efek pendidikan pada naak didik. Pendekatan ini di golongkan menjadi beberapa macam diantaranya :
·      Pendekatan pengalaman
Pendekatan pengalaman sering saya lakukan dikala memberikan teladan pada peserta didik melalui cerita pengalaman saya anggap mendidik. Dan biasanya peserta didik sangat tertarik ketika saya mulai bercerita, karena rata-rata diantara meraka sangat senang mendengarkan cerita. Pendekatan ini sangat efektif menarik perhatian peserta didik.
·      Pendekatan pembiasaan
Pendekatan pembiasaan setiap harinya harus lakukan, karena untuk bisa membiasakan peserta didik agar dapat membiasakan diri dengan hal-hal yang baru dan positif itu cukup sulit. Kita butuh mengingatkan tidak hanya satu kali saja melainkan berkali-kali untuk terus mengingatkan mereka. Contohnya kewajiban sholat, tidak boleh berbohong, menghormati orang tua dan orang yang lebih tua, belajar, jangan mencontek, jangan melakukan hal-hal yang tidak terpuji, dan lain sebagainya. Meskipun sepele namun hal-hal semacam itu tidak bosan-bosannya saya sampaikan tiap kali bertemu dengan mereka. Bahkan terkadang mereka sampai hafal dan bosan pada ucapan yang saya lontarkan, karena selalu seringnya saya mengatakan kalimat yang sama. Untuk itupun kita memerlukan ketelatenan dan kesabaran yang besar.
·      Pendekatan emosional
Pendekatan emosional merupakan pendekatan secara perasaan yang saya lakukan pada peserta didik. Disaat peserta didik merasa jenuh dan masih dalam masalah, pendekatan ini cocok saya lakukan. Sering kali saya memainkan emosi mereka, namun dalam koridor yang mendidik. Misalnya ketika bertemu dengan mereka, saya menceritakan masalah yang menimpa saya ataupun temannya, yang sebenarnya masalah itu mudah diselesaikan, tapi saya mencoba memainkan perasaan meraka untuk mendapatkan respon dari mereka untuk selanjutnya disampaikan pelajaran yang di dapat dari masalah itu.
·      Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional yaitu pendekatan yang menguji pola pikir anak didik. Mereka cenderung akan mencari tahu kebenarannya dari apa yang telah mereka dengar. Biasanya mereka sering menanyakan hal-hal yang mereka dapat dari lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat, yang belum sepenuhnya mereka pahami atau mereka ragukan, yang kemudian mereka tanyakan kepada saya dan juga sebaliknya hal-hal yang mereka dengar dari saya tak jarang merek tanyakan kepada orang tua mereka.
·      Pendekatan fungsional
Merupakan pendekatan yang diharapkan apa yang telah disampaikan dapat membawa manfaat dan dilakukan anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu-ilmu yang telah saya sampaikan secermat mungkin saya wanti-wanti agar anak didik mengamalkannya. Dan lagi-lagi kita perlu bersabar hati untuk terus mengingatkan mereka.
e. Pendekatan Keagamaan
Aspek-aspek keagamaan melalui pendekatan keagamaan merupakan fondasi utama dalam membentuk akhlak peserta didik. Dalam pendekatan ini saya sering kali memperdengarkan riwayat Nabi maupun sahabat-sahabat Nabi yang harus dijadikan teladan untuk mereka dalam berpijak dalam hari-harinya. Selain itu cerita-cerita anak sholeh juga sering saya bawakan untuk mereka dalam langkah melakukan pendekatan keagamaaan.
f. Pendekatan Kebermaknaan
Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan makna pada anak didik. Misalnya pendekatan yang pernah saya lakukan adalah ketika mereka melakukan kesalahan saya mencoba memberikan sanksi kepada mereka namun jangan sampai menyentuh bagian psikis mereka karena itu akan berakibat vatal, sanksi hanya bertujuan untuk memberikan efek jera agar si peserta didik tidak melakukan hal yang salah lagi. Sedangkan ketika mereka melakkan kebaikan ataupun mendapat prestasi tak jarang mereka saya beri penghargaan berupa hadiah, walaupun hadiah tersebut sangat sederhana tapi mereka sangat menyukainya.
1. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran yang sering saya gunakan metode ceramah,inquiri, discovery learning, think pair share dan sebagainya, namun saya berusaha sebisa mungkin agar metode yang saya gunakan tidak membosankan. Jadi sering disela-sela menerangkan saya selingi dengan humor atau cerita terkini untuk mencairkan suasana agar tidak tegang. Kemudian metode permainan juga sangat sering saya gunakan karena peserta didik sering merasa jenuh dan pusing karena seharian dijejali dengan aktivitas belajar, dan untuk menghilangkan kejenuhan tersebut saya gunakan metode permainan untuk kembali merefresh pikiran mereka.
2. Media pembelajaran
Media pembelajaran juga sangat penting dalam menunjang hasil belajar peserta didik di dalam proses pembelejaran yang akan berlangsung. Media-media yang pernah saya lakukan cukup bermacam-macam, mulai dari media cetak, media dan visual. saya juga sering mempertontonkan film-film sejarah dan gambar-gambar yang berhubungan dengan materi.
3. Manajemen pembelajaran
Manajemen pembelajaran tidak kalah penting untuk turut membantu kelancaran proses belajar mengajar. Dalam memanajemen proses pembelajaran saya terapkan beberapa kebijakan yang harus di taati oleh peserta didik dan saya. Yang mana kebijakan tersebut saya buat bersama-sama meraka dan dilakukan, sementara yang melanggar tentunya akan mendapatkan sanksi sesuai kesepakatan bersama. Contohnya peraturan tidak diperbolehkannya bermain handphone ketika pembelajaran berlangsung, tidak boleh ribut dan menganggu teman yang sedang belajar, kemudian saya juga memberi kebijakan untuk tiap harinya mereka menyisihkan uang sakunya untuk ditabung dengan program menabung sehari seribu dan merekapun cukup antusias dalam hal ini.

Selain apa yang telah saya paparkan diatas, yang tidak kalah pentingnya hal yang dapat menunjang keberhasilan peserta didik dalam belajar adalah hubungan baik diantara mereka dan saya. Karena keakraban akan sangat berguna dalam proses pembelajaran, tentunya keakraban tersebut harus berbatas dalam artian harus memilki batasan kewajaran antara seorang pengajar dengan yang diajar. Hubungan baik yang telah terjalin diantara saya dengan peserta didik cukup harmonis seperti kakak adik, mereka sering main kerumah saya, mereka sering curhat sama saya, dan kamipun sering menghabiskan waktu bersama, seperti buat rujak, buat es buah dan sebagainya. Dan kebersamaan seperti itu menurut saya sangat berharga dan jarang kita dapatkan.

 BIODATA DIRI:
 
NAMA           : SUPRIHATIN, S. Pd, M. Ed
TTL                 : Sungai Pasir Meral Karimun/ 12 Juni  1977
NIP                 : 19770612 200502 2006
GOLONGAN: III.C
PANGKAT     : Guru Muda
ALAMAT       : Jln. Tengku Ahmad Atan Kp. Sidodadi Samping SDN.009 Meral Kota Kab. Karimun Propinsi Kepulauan Riau (Kepri)
INSTANSI     : SMA NEGERI 2 KARIMUN

PENGALAM  AN MENGAJAR:
1.      SMA Negeri 2 Karimun (2001 – 2005))  : Antropologi Sosiologi
2.      SMP Negeri 1 Buru    (2005 -  2008)             : IPS Terpadu
3.      SMA Negeri 3 Karimun (2008 – 2011)          : Sosiologi, PKn, Sejarah
4.      SMK Negeri 1 Karimun (2014)                      : IPS Terpadu (Antropologi)

1.      SMA Negeri 2 Karimun (2014 – Sekarang): Sejarah









1 komentar: