PEMBELAJARAN 1 :
PERKEMBANGAN AGAMA DAN
KEBUDAYAAN
HINDU-BUDDHA DI INDONESIA
|
1.
Kata
Pengantar
Dalam pembelajaran diutamakan kesungguhan ananda dalam
belajar. Untuk mempermudah ananda belajar di sekolah maupun di rumah nantinya. Semoga
dengan modul ini ananda akan lebih semangat dan mendapatkan nilai yang memuaskan, intinya dapat memahami
makna dan arti sejarah dalam kesehariannya.
2. Petunjuk
Belajar
Untuk mengawali pembelajaran ini, ananda
pasti pernah menonton film India. Bagaimana Menurut ananda orang India itu? Apa
agamanya? Dan banyak lagi yang dapat kita bayangkan bangsa India. Nah, sekarang
untuk memperdalamkan materi kita ananda dapat membaca dan menjawab latihan yang
sudah tersedia di dalam modul ini. Adapun cara menggunakan modul ini adalah
ananda dapat membaca buku atau literature yang releven tentang perkembangan
agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
3. Standar
Kompetensi
1. Menganalisis
Perjalanan Bangsa Indonesia pada Masa Negara - negara tradisional
1.1 Menganalisis Pengaruh Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu
- Buddha terhadap Masyarakat di
berbagai Daerah
di Indonesia.
4. Indikator
Pencapaian
Dengan adanya modul ini diharapkan ananda
dapat:
1. Memahami perkembangan dan lahirnya agama Hindu-Budha
2. Menyebutkan dewa-dewa dalam agama hindu
3. Menjelaskan berkembangnya agama Budha
4. Menjelaskan Proses masuknya agama Hindu-Budha ke
Indonesia
5. Menyebutkan teori-teori masuknya agama hindu ke
Indonesia
5. Materi
Pembelajaran
Proses Perkembangan Budaya dan Agama
Hindu-Buddha
1.
Agama
Hindu
Agama Hindu merupakan sinkretisme antara kepercayaan bangsa Arya
dan Drivida, dan bersifat polytheisme, artinya menyembah banyak dewa. Misalnya Prativi
(Dewa Bumi), Surya (Dewi Matahari), Vayu (Dewa Angin), Varuna
(Dewa Laut), dan Agni (Dewa Api). Tiap-tiap dewa melambangkan kekuatan
alam. Selain dewa-dewa tersebut masih terdapat dewa Tri Murti, yaitu Brahma
(Desa Pencipta Alam Semesta), Wisnu (Dewa Pemelihara Dunia), dan Syiwa (Dewa
Perusak). Dewa Tri Murti ini di anggap sebagai dewa tertinggi dalam agama
Hindu.
Agama Hindu mengajarkan bahwa hidup di dunia ini merupakan suatu
penderitaan / samsara akibat perbuatan yang kurang baik pada masa sebelumnya.
Seseorang yang telah sempurna hidupnya dapat mencapai moksa, yaitu lepas dari
samsaran. Mereka yang telah mencapai moksa, tidak dilahirkan kembali, tetapi
tinggal abadi di nirwana/surga.
Ajaran Hindu tertuang dalam kitab Veda (Weda) yang artinya
pengetahuan tentang agama. Kitab Weda terdiri atas 4 kitab yaitu:
a.
Regweda;
berisi tentang ajaran-ajaran Hindu.
b.
Samaweda;
berisi nyanyian pujian.
c.
Yajuweda;
berisi doa-doa yang dibacakan waktu diselenggarakan upacara agama.
d.
Atharwaweda;
berisi doa-doa untuk menyembuhkan penyakit dan doa untuk memerangi
raksasa
Selain kitab Weda,
masih terdapat kitab yang lain, yaitu kitab Brahmana dan kitab Upanishad. Kitab Brahmana menguraikan hal-hal
yang berkenaan dengan sesaji dan berbagi upacara sedangkan kitab Upanishad
berisi ajaran ketuhanan dan makna hidup.
Dalam agama Hindu terdapat pembagian kasta
atau caturwarna,yaitu:
a.
Kasta
Brahmana terdiri dari para pendeta.
b.
Kasta
Ksatria terdiri dari raja dan para bangsawan.
c.
Kasta
Waisya terdiri dari pedagang, petani, dan kaum buruh kelas menengah.
d.
Kasta
Sudra terdiri dari petani dan buruh kecil.
Di antara
keempat kasta itu, kasta Brahmanalah yang memegang peranan paling penting hal
ini karena para pendetalah yang melakukan sesaji dengan upacara yang tepat.
Kesempatan seluruh masyarakat tergantung pada ketepatan sesaji mereka. Sekitar
abad ke 6 SM, agama Hindu mengalami kemunduran yang disebabkan oleh dua faktor
berikut:
a.
Kaum
Brahmana memonopoli upacara keagamaan sehingga membuat mereka bertindak
sewenang-wenang yang
dapat menyengsarakan rakyat kecil.
b.
Munculnya
golongan yang berusaha mencari jalan sendiri untuk mencapai hidup yang sejati. Golongan inilah yang mendorong
lahirnya agama Buddha.
2.
Agama Buddha
Agama Buddha diajarkan oleh Sidhartagautama, putra Raja Sudodhana
dari Kerajaan Kapilawastu. Secara umum,
ajaran Agama Buddha tidak terlalu jauh berbeda dengan ajaran Agama Hindu. Namun
ajaran Agama Buddha memiliki ajaran baru, seperti tidak di benarkan mengadakan
korban dan tidak mengenal tingkatan kasta dalam masyarakat.
Ajaran Agama Buddha terangkum dalam Kitab Tripitaka yang artinya
tiga keranjang. Kitab Tripitaka mempunyai tiga bagian, yaitu:
a. Vinayapitaka yang berisi aturan-aturan kehidupan.
b. Suttapitaka yang berisi dasar-dasar dalam memberikan pelajaran.
c. Abdidarmapittaka yang berisi falsafah agama
Meskipun tidak berbagi
dalam kasta namun masyarakat dalam agama
Buddha terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu :
a. Umat yang tinggal sebagai masyarakat biasa disebut dengan upasaka
(laki-laki) dan upasika (perempuan).
b. Umat yang hidup dalam biara, yaitu bhiksu (laki-laki) dan bhiksuni
(perempuan). Mereka meninggalkan hal-hal
yang bersifat keduniawian dan mengabdikan diri pada Agama.
Agama Buddha pernah berpengaruh besar di India, yaitu pada zaman
pemerintahan Raja Asoka, bahkan dijadikan Agama Negara. Namun dalam
perkembangan selanjutnya pengikut agama Buddha di India makin berkurang di
akibatkan perpecahan karena masing-masing mempunyai pandangan atau aliran
sendiri. Agama Buddha terpecah menjadi 2 aliran yaitu Mahayana dan Hinayana.
a.
Mahayana
berarti kendaraan besar. Aliran ini berpendapat bahwa sebaiknya manusia saling membantu sesama untuk mencapai nirwana.
b. Hinayana berarti kendaraan kecil. Aliran ini berpendapat bahwa
tiap-tiap orang waji berusaha sendiri untuk mencapai nirwana. Ajarannya lebih
mendekati ajaran yang pernah diajarkan Sang Buddha.
Gambar 1. Candi Borobudur(Budha) dan Candi
prambanan (Hindu)
LATIHAN 1
|
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan
tepat!
No
|
Soal
|
Jawaban / Penjelasan
|
1
|
Sebutkan Dewa dalam Agama Hindu yang termasuk ke dalam Tri Murti?
|
|
2
|
Sebutkan 2 faktor kemunduran Agama
Hindu?
|
|
3
|
Sebutkan pembagian dari kitab Weda!
|
|
4
|
Sebutkan 2 kelompok
yang terdapat dalam
Agama Budha?
|
|
5
|
Sebutkan 2
aliran dalam Agama Budha!
|
|
3.
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Buddha di
Indonesia
A.
Jalur Perdagangan India-Cina Melalui Indonesia.
Pelayaran dan perdagangan di Asia makin ramai setelah ditemukan
jalan melalui laut antara Romawi dan Cina. Rute jalur laut yang dilalui dalam
hubungan dagang Cina dengan pada Romawi telah mendorong munculnya hubungan
dagang pada daerah-daerah yang dilalui termasuk wilayah Indonesia. Kerana
posisi Indonesia yang strategis di tengah-tengah jalur hubungan dagang Cina dan
Romawi, maka terjadilah hubungan dagang antara Indonesia san Cina beserta India.
Melalui hubungan tersebut, kebudayaan-kebudayaan asing seperti
kebudayaan Hindu berkembang di Indonesia. Seiring dengan itu, berkembang agama
Hindu-Buddha yang dianut oleh sebagian besar pedagang di Indonesia. Agama ini
kemudian dianut oleh raja-raja di Indonesia hingga akhirnya memengaruhi segala
aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.
B.
Teori tentang masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu -
Buddha di Indonesia
Proses masuknya
pengaruh india diperkirakan terjadinya sejak abad pertama masehi. Tentang
proses ini, ada beberapa pendapat yang saling bertolak belakang. Ada pendapat
yang menganggap bahwa bangsa Indonesia bersikap pasif dan hanya menerima saja
pengaruh budaya yang datang dari india, dan ada pendapat yang menganggap bangsa
Indonesia juga bersifat aktif dalam menerima dan menyebarkan pengaruh budaya
india. Para ahli sejarah kemusina mengajukan empat teori masuknya Hindu-Buddha
ke Indonesia.
A.
Teori brahmana
Teori ini
dikemukakan oleh J.V van Leur
dan O.W Wolters. Menurut
teori ini, penyebaran agama Hindu dilakukan oleh kaum brahmana. Hal ini
disebabkan kaum brahmana merupakan golongan yang menguasai agama Hindu. Kaum brahmana yang datang ke Indonesia inilah yang
mengajarkan agama Hindu keppada masyarakat. Teori van Leur ini. Kemudian
dibenarkan oleh F.D.K Bosch.
B.
Teori ksatria
Teori ini
dikemukakan oleh F.D.K Bosch.
Dia menyatakan bahwa penyebaran agama bahwa penyebaran agama Hindu ke Indonesia
dibawa oleh orang-orang india berkastra ksatira. Hal ini disebabkan terjadinya
kekacauan pilitik di india, sehingga para ksatris yang kalah melarikan diri ke
Indonesia. Mereka lalu mendirikan kolonisasi dan menyebarkan agama Hindu.
C.
Teori waisya
Teori ini
dikemukakan oleh N.J Krom.
Dia menyatakan bahwa penyebaran agama hindu di lakukan oleh orang-orang yang
berkasta waisya, karena mereka terdiri atas para pedagang yang datang dan
kemudian menetap di Indonesia. Krom juga menyatakan adanya kemungkinan
perkawinan antara para pedagang dengan wanita Indonesia.
Teori ini juga dianggap kurang tepat karena pedagang yang datang ke
Indonesia adalah Pedagang keliling
yang berasal dari kalangan biasa. Padahal, sifat kebudayaan india yang berkembang di Indonesia adalah kebudayaan tinggi.
E.
Teori sudra
Teori sudra menyatakan bahwa agama Hindu dibawa ke Indonesia oleh
orang- orang yang berkasta sudra karena mereka dianggap sabagai orang buangan.
Teori ini mengandung kelemahan bahwa
orang-orang berkasta sudra tidak memahami ajaran Hindu.
Para ahli sejarah terdapat bahwa bangsa Indonesia sendirilah yang
berperan aktif mencari tahu dan menyebarkan pengaruh agama dan budaya Hindu.
Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa sudah sejak lama bangsa Indonesia
mejalani lautan untuk berdagang. Teori ini dikenal dengan teori arus balik.
Selain aktif mencari tahu, bangsa Indonesia juga mendatangkan para brahmana untuk
mengajarkan agama Hindu.
Dari keempat teori tersebut hanya teori brahmana yang dianggap
memiliki penjelasan paling kuat, karena adanya beberapa bukti, yaitu:
a. Agama
Hindu bukan agama yang demokratis, karena urusan keagamaan menjadi monopoli kaum brahmana sehingga hanya golongan brahmana
yang berhak
menyabarkan agama hindu.
b.
Prasasti
di Indonesia yang pertama berbahasa sanskerta, sedangakan di india sendiri bahasa itu
hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan. Jadi,
hanya kaum Brahmanalah yang mengerti
dan menguasai bahasa tersebut.
Penyebaran Agama Buddha di Indonesia lebih
awal dari agama Hindu. Dalam penyebarannya, agama Buddha mengenal adanya misi
penyair agama yang disebut Dharmadutta. Tersebarnya agama Buddha ke Indonesia
diperkirakan terjadi pada abad 2 M yang dibuktikan dengan penemuan patung
Buddha dari perunggu di Jember, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. Patung
tersebut berlanggam Amarawati.
Kerja Mandiri 2
1. Uraikanlah
teori – teori tentang masuknya agama Hindu ke Indonesia?
2. Mengapa dari 4 teori tentang
masuknya agama hindu ke Indonesia hanya teori
3. Brahmana yang
memiliki penjelasan paling kuat?
4.
Apa bukti bahwa
Agama Budha masuk ke Indonesia abad ke – 2?
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar